Yes Muslim - Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) bekerja sama dengan Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari menyelenggarakan seminar bertajuk “Agama Dalam Konteks Negara Pancasila” di Gedung Nusantara V, DPR RI, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/5).
Hadir dalam acara tersebut Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Ketua Umum Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari KH. Salahuddin Wahid, tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin, tokoh Nahdatul Ulama Tolhah Hasan, dan Ketua Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari Mif Rohim.
Solahudin Wahid alias Gus Sholah mengatakan bahwa seminar diselenggarakan karena saat ini pihaknya melihat keislaman kerap dibenturkan dengan keindonesiaan.
“Jadi kita kan melihat masalah yang kita hadapi belakangan ini seakan-akan ada upaya untuk mempertentangkan kembali keindonesiaan dan keislaman, sesuatu yang tidak perlu terjadi sebetulnya,” katanya.
Padahal, KH. Hasyim Asy’ari (pendiri NU) dalam Resolusi Jihad-nya mengajarkan bahwa keindonesiaan dan keislaman adalah hal yang tidak boleh dibenturkan, bahkan harus seiring sejalan. Semua ajaran itu pun menurut dia sudah ada dan dijalankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk itu, menurut dia, saat ini tugas semua pihak adalah memelihara apa yang telah diamanatkan oleh founding fathers dalam berbagai UU yang mengakomodir keislaman dan keindonesiaan. Bukan malah menghancurkannya.
“Dalam berbagai kesempatan saya sampaikan berbagai keberhasilan kita dalam memadukan keindonesiaan dan keislaman dengan menerima Pancasila dengan dibentuknya Kementerian Agama, resolusi jihad, berbagai undang-undang yang di dalamnya ada muatan hukum Islam. Kemudian ormas-ormas Islam boleh dibentuk sejak tahun 1984 merupakan keberhasilan yang harus kita pelihara,” jelas Gus Sholah.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam sambutannya mengatakan bahwa KH. Hasyim Asy’ari memiliki peran penting dalam perjuangan untuk memerdekakan negara Republik Indonesia.
Utamanya saat Kiai Hasyim mengeluarkan jargon ‘hubbul wathan minal iman’ yang artinya cinta Tanah Air adalah bagian dari iman.
“Peran beliau sangat besar dalam kemerdekaan Indonesia, karena itulah beliau mendapatkan gelar pahlawan,” tukasnya. [opinibangsa.id / emc]
ADA BERITA MENARIK !
SCROLL KE BAWAH !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar