Kamu Harus Tahu! Muslim Sejati tak Menyebarkan Gosip Kebencian |
JAKARTA -- Menggunjing seolah telah menjadi sesuatu yang lumrah
di sebagian masyarakat. Hampir dalam setiap kesempatan, bergunjing mengenai
orang lain, amatlah disukai. Bahkan, terasa kurang seru sebuah obrolan bila
tanpa dibumbui tema yang satu ini.
Baca Juga : Subhanallah! Hewan Kecil Ini Bisa Menyembuhkan Diabetes Sampai Stroke. Bagikan!
Belum lagi di layar kaca, juga marak acara berformat gosip atau
ngerumpi, sebutan lain dari menggunjing. Tayangan semacam itu justru sangat
populer. Akhirnya, aktivitas tersebut tumbuh seperti tren, di kota maupun di
desa.
Sejatinya, Islam menaruh perhatian besar pada masalah ini.
Bergunjing, dalam bahasa Arab adalah ghibah, merupakan salah satu perbuatan
yang dilarang. Allah SWT mengibaratkannya sebagai sesuatu yang kotor, seperti
tertera dalam Alquran surat al Hujurat ayat 12.
Adapun ghibah, mengutip dari situs wikipedia, berarti
menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seseorang yang ia tidak suka (jika
hal itu disebutkan). Baik mengenai jasmaninya, agama, kekayaannya, hatinya,
akhlaknya, bentuk lahiriahnya dan lainnya.
Caranya bisa bermacam-macam. Antara lain membeberkan aib, meniru
tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang digunjingkan dengan maksud
mengolok-oloknya.
Oleh karena itu, ungkap Dr Muhammad Ali al Hasyimi dalam bukunya
The Ideal Muslim, seorang Muslim sejati tidaklah menyebarkan gosip yang penuh
kebencian. Sebab dia mengetahui jika melakukan perbuatan itu akan
menempatkannya pada kelompok orang-orang jahat.
''Bergunjing dikhawatirkan dapat menimbulkan kesulitan pada diri
orang lain dan memutus tali silaturahim di antara sahabat,'' paparnya.
Dalam pandangan Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz,
menggunjing hukumnya haram dan termasuk dosa besar. Baik aib yang digunjingkan
itu benar-benar ada pada diri seseorang maupun tidak ada.
Baca Juga : HIKMAH! Iri yang Mencerdaskan
Ketentuan tersebut berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW ketika
beliau ditanya tentang menggunjing. ''Engkau membicarakan saudaramu tentang
sesuatu yang dibencinya''.
Lebih lanjut Nabi SAW menjelaskan, jika yang dibicarakan memang
terdapat pada orang tersebut, maka hal itu termasuk menggunjing (ghibah), dan
jika yang digunjingkan itu tidaklah benar, maka yang membicarakannya telah
berdusta.
Disarikan dari
Pusat Data Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar