Tampilkan postingan dengan label Islami. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islami. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Mei 2017

BACA! Rasulullah Selalu Istirahat di Antara Dua Rakaat Shalat Tarawih, Sebarkan!

BACA! Rasulullah Selalu Istirahat di Antara Dua Rakaat Shalat Tarawih, Sebarkan!



JAKARTA -- Rasulullah SAW melaksanakan Tarawih dengan santai. Beliau tidak terburu-buru dan tidak lupa beristirahat. Istirahat atau thuma'ninah sering dilupakan dalam shalat tarawih saat ini. Padahal ini dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Tarawih memang memilki pengertian mengerjakan shalat dengan santai. Setiap dua rakaat, Rasulullah selalu melakukan thawaf. Karena itu, Rasulullah biasanya melaksanakan tarawih delapan rakaat saja ketika bersama sahabat. Selanjutnya, Nabi melanjutkan shalat di rumah. 


Ijtihad dilakukan oleh sahabat Umar bin Khattab terkait jumlah rakaat Tarawih. Pada masa Umar, shalat Tarawih kemudian menjadi 20 rakaat.

"Ini diputuskan karena yang tarawih di luar Masjidil Haram tidak bisa thawaf," kata Ketua Bidang Dakwah Majlis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis.

Menurutnya, Rasulullah kembali shalat tarawih di rumah. Jumlah rakaatnya berbeda pendapat antara para ulama.

Ada yang mengatakan sampai 36 rakaat, bahkan ada yang mengatakan tak terbilang. Namun kini, jumlah rakaat tarawih biasanya ganjil hingga 23 rakaat, termasuk witir.

Selain itu, beragam cara umat Islam melaksanakan shalat tarawih. Ada yang sampai menghatamkan Alquran satu juz disetiap bacaan tarawih. Tak sedikit pula yang cukup dengan ayat pendek. Cholil mengatakan, bagaimana pun istirahat adalah hal yang harus diperhatikan.

"Ya harusnya ada thuma'ninah. Kalau gak ada thuma'ninah dalam masing-masing rukunnya tidak sah," ujar Cholil. Saat ditanya tolak ukur thuma'ninah, menurut Cholil, tergantung kepada adat.


Hanya saja, katanya, ulama mengukur dengan membaca subhana rabbiyal a'ala wa bihamdi tiga kali. "Itu batas minimalnya ya," kata Cholil. Jadi, agar shalat tarawih kita lebih bermakna dan tidak melelahkan, jangan lupa thuma'ninah.


Sumber : Republika

Inilah Kisah Kedermawanan Umar bin Abdul Aziz, Baca dan Sebarkan!

Inilah Kisah Kedermawanan Umar bin Abdul Aziz, Baca dan Sebarkan!


JAKARTA -- Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah pahala. Karena itu, tidak jarang umat Islam yang memiliki kelebihan harta selalu berbagi pada yang membutuhkan.

Cerita kedermawanan banyak ditirukan oleh ulama dan para pemimpin Muslim di sepanjang sejarah. Salah satunya, kisah khalifah terkemuka Dinasti Umayyah, Umar bin Abdul Aziz.


Dalam suatu riwayat, Umar bin Abdul Aziz awalnya termasuk pengusaha kaya. Harta halalnya berlimpah karena beliau seorang pedagang sukses yang amanah.

Ia juga mendapat gaji dari baitul mal negara. Saat Ramadhan, semua itu tidak ia simpan sendiri. Ia tak pernah abses berbagi dengan fakir miskin dan orang yang meminta-minta.

Ayub bin Wail ar-Rasibi pernah menyaksikan kejadian menakjubkan tentang beliau. Suatu hari, Ibnu Umar mendapat kiriman harta senilai 4.000 dirham (sekitar 680 juta rupiah) dan satu baju yang ada bulunya.

Keesokan harinya, Ayub bin Wail ini melihat Ibnu Umar di pasar membeli pakan kudanya dengan cara berhutang. Ayub pun keheranan. Ia berpikir Ibnu Umar baru kemarin mendapat uang 4.000 dirham, tapi membeli pakan kuda saja berhutang.

Karena penasaran, Ayub kemudian menemui keluarga Ibnu Umar, ingin tahu apa gerangan yang terjadi. Cerita keluarganya, "Uang itu belum sempat menginap semalam, tapi sudah dibagikan semuanya kepada fakir miskin," kata mereka.

Ibnu Umar hanya mengambil baju yang ada bulunya itu. Ia pun pakai baju itu untuk keluar rumah. Namun ketika pulang, baju itu sudah tidak ada. "Ketika kami tanyakan, beliau sudah berikan baju itu kepada fakir miskin," katanya.

Kisah Ibnu Umar merupakan salah satu kisah kedermawanan yang luar biasa di bulan Ramadhan. Semua sahabat berlomba untuk berbagi dan membahagiakan orang yang membutuhkan.



Abdullah Ibnu Umar RA juga memiliki kebiasaan berbuka puasa bersama anak yatim dan orang miskin. Bahkan, terkadang putra tercinta sahabat mulia, Umar bin Khattab RA, ini tidak berbuka meski sudah adzan Maghrib jika keluarganya belum menghadirkan para fakir miskin di rumahnya.


Sumber : Republika

Sabtu, 27 Mei 2017

Penting! Puasa Sarana Menjaga Hati, Lisan, dan Akal, Baca Sampai Tuntas!


Penting! Puasa Sarana Menjaga Hati, Lisan, dan Akal, Baca Sampai Tuntas!


Terdapat tiga komponen penting pada diri manusia, yakni hati, akal, dan lisan. Tiga komponen ini akan baik jika dirawat dengan baik. Sebaliknya, ketika tidak dirawat, tentu akan menimbulkan malapetaka dan bencana, baik bagi diri maupun orang lain. Karena itu, setiap manusia penting untuk menjaga ketiganya dari penyakit berbahaya.


Penyakit hati adalah menganggap rendah orang lain (takabbur), merasa dirinya adalah yang terbaik ('ujub), riya, pelit (bakhil) hasud, dan lain sebagainya. Penyakit lisan adalah berdusta, berkata kotor, menipu, mengejek, menghina, menggunjing, bersilat lidah, bertengkar, berdebat secara berlebihan, dan lain sebagainya.

Sedangkan penyakit kecerdasan akal adalah percaya diri berlebihan sehingga suka meremehkan, kesombongan intelektual yang menghilangkan akhlaq al-karimah, merasa superior dan berkualitas padahal lemah dan tidak mempunyai apa-apa, dan lain sebagainya.

Setelah bertaubat, obat ampuh untuk mengatasi penyakit hati, lisan, dan akal adalah puasa dan Alquran. Untuk itu, datangnya bulan Ramadhan sudah semestinya menjadi momentum untuk mensucikan diri dari segala penyakit.

Orang beriman senantiasa merindukan datangnya Ramadhan. "Ya Allah sampaikan kami pada bulan Ramadhan," demikian doa yang dipanjatkan. Puasa merupakan ibadah intim seorang hamba kepada Sang Pencipta. Puasa juga merupakan ibadah tertua dalam peradaban manusia, yakni sejak Nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW.

Tujuan inti puasa adalah menggapai ketakwaan. Puasa menjadi sarana mensucikan hati dan jiwa agar taat kepada perintah-Nya, sekaligus mengobati dan menjadi terapi kesehatan manusia. Ramadhan merupakan bulan pendidikan rohani yang melatih keuletan, kejujuran, kesabaran serta menjadi pakem menahan gejolak nafsu yang mendorong hamba melakukan dosa dan kesalahan.

Imam Abdurrahman al-Shafury dalam kitab 'Nuzhah al-Majalis wa Muntakhab al-Nafais' menjelaskan, kata Ramadhan terdiri dari 5 kata, yakni: ra (ridwanullah) berarti keridhaan Allah, mim (maghfirah) berarti ampunan-Nya, dhad (dhimanullah) berarti jaminan keamanan dari Allah SWT, alif (ulfah) berarti kelembutan, dan nun (nawalullah) berarti pemberian dari Allah SWT.


Terdapat banyak penjelasan dari Rasulullah Muhammad SAW terkait keutamaan bulan Ramadhan. Salah satunya yang meriwayatkan bahwa Rasululah mengisi Ramadhan dengan memperbanyak membaca Alquran, memahami dan merenungi kandungannya, serta mengamalkannya.

Man qaraa harfan min kitaabillah fa lahu bihi hasanatun, wal hasanatu biasyri amtsaalihaa. Laa aquulu alif lam mim harfun, wa lakin alifun harfun, laamun harfun, wa miimun harfun.

"Siapa saja yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tapi alif itu satu huruf, lam itu satu huruf, dan mim itu satu huruf."

Dalam riwayat lain, Rasulullah Muhammad Saw bersabda: Kullu amalibni Adam yudhaafu asyrul hasanati ila dhifi sabimiati amtsaalihaa. Qaala Allahu Azza wa Jalla: Illaa ash-Shauma, fa innahu liii wa Ana Ajzi bihi. Yadau syahwatahu wa thaamahu min ajlii. Lis-shaaimi farhataani, farhatun inda fithrihi wa farhatun inda fithrihi wa farhatun inda liqaai rabbihi. Wa lakhuluufu fiihi athyabu indallahi min riihil miski.

"Setiap amalan kebaikan yang dilakukan manusia akan dilipat-gandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan ia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada bau minyak kasturi."

Terkait anjuran untuk merenungkan kandungan Alquran, Rasulullah SAW bersabda: rubba taalin lil quraani, wal quraanu yalanuhu."Banyak orang yang membaca Alquran, tapi Alquran justru melaknatnya."

Sambut Ramadhan, pesan hadits di atas seyogyanya direnungkan sebagai modal membangun karakter (character building) dan merevolusi mental. Ramadhan menjadi momentum mempraktikan nilai-nilai ideal dalam realitas kehidupan hingga tidak tercipta kesenjangan.

Memahami pentingnya kejujuran dengan tidak berbuat curang dan penipuan. Memahami keadilan penguasa dengan tidak korup dan mengeksploitasi alam. Mendakwahkan ayat-ayat Tuhan tanpa mencampurinya dengan syahwat politik kekuasaan.


Ketika seseorang menghendaki hati, lisan dan kecerdasan akalnya memiliki pancaran cahaya yang menyelamatkan, tentunya Alquran adalah pedoman dan pusaka yang paling ampuh. Sedangkan untuk merawat kesucian hati, lisan, dan kecerdasan akal, puasa adalah kunci utamanya.

Marhaban ya Ramadhan. Wallahu a'lam


Faruq Hamdi - Sekretaris Lembaga Bahstul Masail PWNU DKI Jakarta dan Staf Komisi Dakwah MUI Pusat (Sumber: Republika)

Selasa, 23 Mei 2017

Wajib Dibaca! Jaga Dengan Baik Wanita yang Telah Kau Minta dari Orang Tuanya, Sebarkan!

Wajib Dibaca! Jaga Dengan Baik Wanita yang Telah Kau Minta dari Orang Tuanya, Sebarkan!


Saat kau memantapkan hati untuk menjadikannya sebagai sandaran hidup, tempat berkeluh kesah, dan tempat untuk merajut masa depan, maka bertanggung jawablah dengan penuh kesadaran tinggi.

Wanita yang kau minta dari orang tuanya, maka jagalah dia dengan baik dan bijkasana, bukan karena ia seorang wanita yang mempunyai hati lebih lembut dari dirimu.


Tetapi karena memang sudah sepantasnya dia harus kau jaga dengan bijaksana, sebab dirimu adalah pengganti dari orang tuanya, kakaknya, dan saudara perempuannya.

Sempurnakanlah agamanya, karena tujuan utama kau menikahinya bukan hanya untuk mencurahkan cinta semata, tetapi untuk menyempurnakan agamanya, dan untuk menyempurnakan hidupnya, maka jagalah dia dengan baik dan bijaksana, jagalah akhlaqnya agar tetap mulia berada disisimu.

Jagalah Dia Sebagaimana Orang Tuanya Telah Menjaganya Semenjak Lahir, Ayomi, Arahkan, Dan Ajaklah Dia Kejalan Yang Benar

Maka, jagalah dia sebagaimana orang tuanya telah menjaganya semenjak lahir, ayomi dia dengan kasih sayang yang bersumber kepada kasih sayang Allah, arahkan dia kepada jalan yang memang sudah sepantasnya dirimu mengarahkannya sebagai imam atu pemimpin baru dalam hidupnya.

Dan ajaklah dia kejalan yang benar, ke jalan-jalan syurga yang telah Allah persembahkan untukmu, karena memang tanggung jawabmulah selalu menjaga dan menjamin setiap apa-apa yang menjadi kebutuhan dalam hidupnya.

Jagalah Dia Sebagaimana Layaknya Kau Menjaga Harta Terbaik Yang Pernah Kamu Miliki

Jagalah dirinya sebagaimana layaknya kau menjaga harta terbaik yang pernah kamu miliki, karena sejak kamu mengikatnya dalam akad, sejak itulah ia telah menjadi harta yang paling berharga dalam hidupmu.

Maka, berusahalah untuk selalu menjaganya dengan tanggung jawab, karena saat kau benar-benar menjaganya dengan tanggung jawab penuh, disitulah ia benar-benar akan menjadi harta paling indah dan berharga sepanjang masa.

Jagalah Dia Dengan Penuh Kasih Sayang, Perbaiki Akhlaqnya Dan Sempurnakanlah Agamanya

Jagalah dia dengan penuh kasih sayang, perbaiki akhlaqnya dan sempurnakanlah agamanya. Karena bila kau menjaganya dengan penuh kasih sayang, maka sudah tentu akhaqnyapun akan terjaga dengan baik, dan agamanyapun akan terjaga pula dengan baik.

Ingatlah, saat kau membaca syahadat sebelum kau mengiyakan dia menjadi milikmu, kau begitu kokohnya menyatakan janji sambil memegang tangan orang tuanya.

Maka disitulah tanggung jawabmu sebagai suami harus benar-benar kau jaga dan selamanya harus tetap kau pertanggung jawabkan.

Jagalah Dia Dengan Penuh Tanggung Jawab, Ajarkanlah Ilmu Yang Belum Ia Ketahui, Agar Iapun Bisa Menjadi Istri Yang Baik Dan Bertanggung Jawab

Jagalah dia dengan penuh tanggung jawab, ajarkanlah ilmu yang belum ia krtahui, agar iapun bisa menjadi istri yang baik dan terus menerus bertanggung jawab.

Karena istri yang baik dan bertanggung jawab itu tercipta dari bagaimana seorang suami mengajarkan kebaikan dan tanggung jawab padanya, sebab makmum yang baik tergantung kepada seorang imam yang baik pula.

Buatlah Ia Menjadi Shalehah, Karena Istri Shalehah Adalah Harta Paling Mulia Yang Dimiliki Suami, Sebab Itulah Ia Dikatakan Sebaik-Baiknya Perhiasan Didunia.


Maka, buatlah ia menjadi istri yang shalehah, perbaiki aklahqnya, sempurnakan agamanya, dan jagalah ia dengan bijaksana.

Karena istri yang shalehah adalah harta paling mulia yang dimiliki seorang suami sepanjang masa, hingga kelak dihadapan Allah, sebab itulah ia dikatakan sebaik-baiknya perhiasan didunia ini.


Sumber : WajibBaca

Senin, 22 Mei 2017

Penting! Bila Cobaan Hidup Tiada Henti-Hentinya, Lakukan ini!

Penting! Bila Cobaan Hidup Tiada Henti-Hentinya, Lakukan ini!

 
Sudah wajar bila dalam hidup ini kita diuji, karena kita diciptakan untuk menjadi lebih baik dengan ujian-ujian dari Allah SWT. Namun kadang kala kita sudah tak kuat lagi, terkadang malah ada orang yang nekat bunuh diri karena kesulitan hidupnya.

Memang bila mendapatkan ujian yang begitu berat siapa yang bakal sanggup, karena ketabahan tiap dalam menghadapi berbeda-beda. Namun jangan patah arang, Allah akan memberikan kemudahan setelah kesulitan. Simak kisah berikut ini.


Ada seorang ulama berguru kepada seorang ulama. Selang beberapa lama, saat dia ingin melanjutkan belajar ke guru lain.

Gurunya berpesan :
"Jangan tinggalkan membaca Al Qur’an ,Semakin banyak baca Al Qur’an urusanmu semakin mudah"

Dan muridnya pun melakukan. Dia membaca Al Qur’an 3 juz per hari. Dia menambahkan hingga 10 juz per hari. Dan urusannya semakin mudah.

Allah yang mengurus semua urusannya. Waktu pun semakin berkah.

Apa yang dimaksud dengan berkahnya waktu ? Bisa melakukan banyak hal dalam waktu sedikit. Itulah berkah Al Qur’an. Al Qur’an membuat kita mudah mengefektifkan manajemen waktu.

Bukan kita yang atur waktu kita, tapi Allah. Padahal teorinya orang yang membaca AlQur’an menghabiskan banyak waktu, mengurangi jatah kegiatan lain, tapi Allah yang membuat waktunya itu jadi berkah. Hingga menjadi begitu efektif.

Hidup pun efektif.
Dan Allah akan mencurahkan banyak berkah dan kebaikan pada kita karena Al Qur’an. Salah satu berkahnya adalah membuka pintu kebaikan, membuka kesempatan untuk amal shalih berikutnya.

Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu. Dan sebaliknya waktu yang selalu sibuk sehingga hanya habis untuk urusan dunia, bisa jadi itu adalah tandanya ada yang salah dalam hidup kita.

"Barangsiapa yang bangun di pagi hari dan hanya dunia yang ada di pikirannya, sehingga seolah-olah ia tidak melihat HAK ALLAH dalam dirinya, maka ALLAH akan menanamkan 4 macam penyakit padanya:

1. Kebingungan yang tiada putus-putusnya.
2. Kesibukan yang tidak pernah jelas akhirnya.
3. Kebutuhan yang tidak pernah merasa terpenuhi.
4. Khayalan yang tidak berujung wujudnya. "
[Hadits Riwayat Muslim]


Note :
"Keberkahan waktu yaitu bisa melakukan banyak amal kebaikan dalam waktu sedikit". Selamat membaca Al Qur'an dan beraktifitas dengan bekal Al Qur'an di bulan Ramadhan ini.


Sumber : WajibBaca

Kamu Harus Tahu! Inilah Cara Rasulullah Hadapi Cacian, Baca dan Sebarkan!

Kamu Harus Tahu! Inilah Cara Rasulullah Hadapi Cacian, Baca dan Sebarkan!


JAKARTA -- "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya, serta memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS Ali Imran: 133-134).


Alquran secara tegas dan terang-terangan menjaring kriteria calon penghuni surga dengan mensyaratkan umat Islam untuk menahan amarah dan memaafkan. Ini merupakan penegas bahwa menahan amarah hanya dapat dilakukan apabila ada kesiapan hati untuk memaafkan. Demikian juga sebaliknya, seseorang yang mudah memaafkan kesalahan orang lain, akan menjadi penyebab dirinya tak mudah melampiaskan amarah.

Pribadi yang menahan amarah dan memaafkan telah dijanjikan surga. Mereka tak hanya disukai oleh Allah SWT dan sesama manusia, tapi juga malaikat-Nya. Dalam sebuah kisah bersama Abu Bakar RA, Rasulullah SAW memberikan nasihat elegan dan pesan yang istimewa agar seseorang yang dicaci atau disakiti hatinya tak perlu membalas dengan perbuatan (kotor) yang sama. Bersikap diam, tenang, dan tidak membalas keburukan jauh lebih suci dibandingkan mengumbar kemarahan. 

Suatu ketika, Abu Bakar duduk bersama Rasulullah SAW dan mendapat cacian dalam waktu yang lama. Setelah sekian lama mencaci dan tidak kunjung berhenti, Abu Bakar pun membalas caciannya. Rasulullah SAW marah, lalu berdiri. Abu Bakar menyusulnya, lalu ia berkata, "Wahai Rasulullah, dia mencaciku, padahal Engkau duduk (bersamaku). Ketika aku membalas beberapa caciannya, Engkau malah marah dan meninggalkanku." Mendengar pertanyaan sahabatnya, Rasulullah SAW memberikan nasihat bahwa ketika Abu Bakar diam, ada malaikat yang telah membalaskan cacian untuknya. Sebaliknya, ketika cacian itu dibalas, datanglah setan.

Pilihan Redaksi:  
WOW! 25 Buruh Migran Menulis Buku Tentang Muhammadiyah, Baca Sampai Tuntas!Pasti Seru dan Heboh, Jika Luhut dan Amien DebatMuslimah Wajib Baca!
Wanita Seperti ini Akan Dipakaikan 2 Gelang Api dari Neraka Saat Kiamat, Naudzubillah!


Kisah ini memberikan inspirasi berharga. Betapa menahan amarah akan mendatangkan kebaikan. Beriringan dengan itu, sikap memaafkan pun harus dibangun. Memang sulit, tetapi bukankah kita mendambakan ampunan-Nya? Semoga kita termasuk dalam kategori hamba yang mendapatkan ampunan dari Tuhan dan dijanjikan surga. Semoga puasa pada bulan Ramadhan kali ini menjadi ajang penempaan diri untuk lebih pandai dalam menahan amarah dan memaafkan. Pada muaranya, ibadah kita akan disambut dengan ampunan dan ridha-Nya.



Sumber : Republika

Inilah Cara Perkenalkan Ramadhan pada Anak-anak, Baca Sampai Tuntas!


Inilah Cara Perkenalkan Ramadhan pada Anak-anak, Baca Sampai Tuntas!


JAKARTA -- Bulan Ramadhan bukan hanya milik orang dewasa. Anak-anak pun akan merasakan berbedanya bulan ini dibanding bulan yang lainnya. Orang tua selalu memiliki kesempatan baik untuk memperkenalkan Ramadhan.


Ketua Dewan Direksi LPGDM Riayatul Ummah, Hj. Sunarsih Wijaya mengatakan, cara memperkenalkan Ramadhan dengan baik adalah dengan mencontohkannya dengan baik pula. "Jika kita menyambut dengan gembira dan suka cita, anak-anak akan merasakan bahagianya juga," katanya pada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Jika orang tua bisa menunjukkan bahwa bulan ini begitu istimewa, maka anak-anak akan bisa melihatnya juga. Ia merujuk pada bagaimana putri Rasulullah SAW, Fatimah Azzahra memberikan contoh daripada hanya menggurui.

"Ketika menyuruh shalat malam, maka kondisikan ibunya juga melakukan shalat malam," kata Sunarsih. Maka ketika bulan Ramadhan datang, tunjukkan bahwa bulan ini membawa kebahagiaan dan keberkahan, bulan yang lebih baik daripada 1.000 bulan.

Pasalnya, anak-anak itu akan melihat bagaimana orang tuanya memperlakukan bulan Ramadhan. Selain itu, orang tua harus memperbanyak informasi soal bulan istimewa ini dengan kembali mempelajarinya.


"Mulailah kita mempelajari lagi, merujuk pada Alquran tentang Ramadhan, bagaimana menurut Rasulullah SAW," katanya. Pada akhirnya, orang tualah yang punya peran besar dalam memberitahu bahwa bulan puasa tidak hanya soal menahan dahaga dan lapar.


Sumber : Republika

Kamis, 18 Mei 2017

WOW! 25 Buruh Migran Menulis Buku Tentang Muhammadiyah, Baca Sampai Tuntas!

WOW! 25 Buruh Migran Menulis Buku Tentang Muhammadiyah, Baca Sampai Tuntas!


JAKARTA -- Sebanyak 25 orang buruh migran Indonesia yang berada di Taiwan menulis buku berjudul Mengenal Sang Surya di Bumi Formosa. Buku tersebut diterbitkan kemudian di-launching di Aula Medical Taipei University pada Ahad (14/5).


Wakil Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahmad Ma’ruf mengatakan, buku tersebut dapat diterbitkan berkat pendampingan rutin Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Taiwan bersama MPM PP Muhammadiyah terhadap para buruh migran asal Indonesia. Sebelumnya, 25 buruh tersebut tidak mengenal Muhammadiyah.

"Buku ini merupakan kumpulan tulisan buruh migran yang merangkum tentang berbagai pengalaman keruhanian, kisah perjuangan yang diikuti oleh peluh keringat warga Muhammadiyah di Taiwan," kata Ahmad melalui keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id.

Ia menerangkan, buku Mengenal Sang Surya di Bumi Formosa dapat memberikan pelajaran tentang kelahiran dan harapan baru pada titik-titik pijak kosmopolitanisme Islam berkemajuan. Sekaligus Internasionalisasi Muhammadiyah yang berwajah praksis dan kaya makna.

"Buku ini telah dipersiapkan sejak satu tahun yang lalu oleh pengurus PCIM Taiwan, tercetusnya buku ini merupakan hasil dari pelatihan pemberdayaan berkelanjutan yang dilakukan oleh PCIM Taiwan dan MPM PP Muhammadiyah," ujarnya.

Dikatakan dia, MPM PP Muhammadiyah bersama PCIM Taiwan telah dua kali memberikan pelatihan pemberdayaan ekonomi dan sosial kepada buruh migran Indonesia di Taiwan. Mereka juga diberi pendidikan untuk membangun karakter, kemandirian dan ekspresi melalui tulisan.


Launching buku Mengenal Sang Surya di Bumi Formosa bersamaan dengan launching majalah Surya Formosa yang akan terbit setiap bulan. Majalah tersebut nantinya akan didistribusikan kepada tujuh masjid yang ada di Taiwan. Selain, itu bersamaan juga dengan launching aplikasi gabungan radio-radio seluruh dunia yang berafiliasi dengan Muhammadiyah.



Sumber : Republika

Muslimah Wajib Baca! Wanita Seperti ini Akan Dipakaikan 2 Gelang Api dari Neraka Saat Kiamat, Naudzubillah!

Muslimah Wajib Baca! Wanita Seperti ini Akan Dipakaikan 2 Gelang Api dari Neraka Saat Kiamat, Naudzubillah!


Rasulullah SAW dalam sabdanya bahkan mengatakan jika mayoritas penduduk neraka adalah wanita. Di sana, kaum hawa didera dengan beragam siksa. Bukan tanpa alasan, siksaan ini merupakan balasan atas tindakan di dunia yang bertentangan dengan ajaran.

Salah satu siksaan yang diterima adalah dipakaikan dua gelang dari api neraka. Tidak terbayangkan bagaimana panasnya ketika gelang ini menyentuh kulit. Namun, tidak ada lagi ampunan pada hari itu, yang ada hanya jeritan memohon ampunan yang sia-sia. Siapa wanita ini dan apa dosanya?


Ternyata wanita yang akan dipakaikan gelang oleh Allah SWT dari api neraka saat hari kiamat kelak adalah wanita yang gemar menggunakan perhiasan akan tetapi mereka tidak mengeluarkan zakat atas perhiasan tersebut.

Banyak wanita yang menjadikan perhiasan sebagai penunjang penampilan mereka. Tidak hanya itu, kaum hawa juga menjadikan perhiasan untuk menunjukkan kelas sosial di masyarakat serta untuk meningkatkan kepercayaan diri.

Akan tetapi, jika perhiasan tersebut tidak dipergunakan sesuai dengan tuntunan syar’i maka mereka bisa terjerumus dalam lembah dosa. Seperti penggunaannya untuk tujuan pamer, kesombongan, untuk menarik pria yang bukan mahram. Terlebih lagi apabila wanita tersebut tidak mengeluarkan zakat atas perhiasan yang mereka pergunakan.

Diceritakan dari Amr bin Syu’aib dari bapak dari kakeknya, ia berkata bahwa, “Ada seorang wanita yang datang kepada Rasulullah bersama dengan anak wanitanya,  di tangannya ada dua buah gelang besar yang terbuat dari emas. Maka Rasulullah pun bertanya kepadanya, “Apakah engkau telah mengeluarkan zakat emas itu?” Wanita itu menjawab, “Belum.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah engkau akan merasa senang jika nanti Allah akan memakaikan kepadamu pada hari kiamat dengan dua gelang dari api neraka.” Wanita itu pun lalu melepas kedua gelangnya dan memberikannya kepada Rasulullah sambil berkata, “Keduanya untuk Allah dan Rasul Nya.” (HR. Abu Daud no. 1563 dan An Nasa’i no. 2479. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)

Allah Ta’ala berfirman dalam surat At-Taubah ayat 34-35 bahwa, “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.

Pada hari di panaskan emas perak itu dalam neraka jahannam , lalu di bakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.”

Dari Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang memiliki emas atau perak namun tidak mengeluarkan zakatnya maka pada hari kiamat nanti akan disepuh untuknya lempengan yang terbuat dari api neraka, lalu dipanaskan dalam api neraka Jahannam, kemudian disetrika dahinya, rusuk dan punggungnya dengan lempengan tersebut.

Setiap kali lempengan itu dingin maka akan disepuh lagi dan disetrikakan kembali kepadanya pada hari yang ukurannya sama dengan lima puluh ribu tahun. Kemudian ia akan melihat tempat kembalinya apakah ke surga ataupun ke neraka.” (HR. Muslim no. 987)

Dari Asma’ binti Yazid, ia berkata, “Aku masuk bersama bibiku untuk menemui Rasulullah dan ketika itu bibiku memakai beberapa gelang dari emas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bertanya kepada kami, “Apakah kalian sudah mengeluarkan zakat emas ini?” Kami jawab, “Tidak.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidakkah kalian merasa takut kalau nantinya Allah akan memakaikan kepada kalian gelang dari api neraka. Oleh sebab itu, keluarkanlah zakatnya.” (Lihat Jaami’ Ahkamin Nisa’, 2: 155-156)

Seperti halnya zakat yang dikeluarkan pada emas dan perak, kita juga wajib untuk megeluarkan zakat perhiasan setiap tahunnya. Namun dengan catatan saat sudah mencapai haulnya yaitu 1 tahun hijriyah dan selama masih mencapai nisbab.

Adapun ketentuannya yaitu, nisbab emas adalah sebesar 20 dinar atau setara dengan 85 gram emas dan perak adalah 200 dirham setara dengan 595 gram perak.


Jadi apabila kita mempunyai emas dan perak uang sudah masuk nisbab nya maka wajib bagi kita untuk mengeluarkan zakatnya sebanyak 2,5 %.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada kewajiban atas kamu sesuatu pun yaitu dalam emas sampai memiliki 20 dinar. Jika telah memiliki 20 dinar dan telah berlalu satu haul, terdapat padanya zat 1/2 dinar. Selebihnya dihitung sesuai dengan hal itu, dan tidak ada zakat pada harta, kecuali setelah satu haul” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).

Semoga dengan mengetahui hal ini dapat membuat kita menjadi hamba yang lebih bertakwa dan mampu menjalankan kewajiban sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah SWT.



Sumber : WajibBaca

Sabtu, 13 Mei 2017

Kamu Harus Tahu! Ini Perbedaan Qiyamul Lail Shalat Tahajud dan Shalat Malam, Baca Sampai Tuntas!

Kamu Harus Tahu! Ini Perbedaan Qiyamul Lail Shalat Tahajud dan Shalat Malam, Baca Sampai Tuntas!


TERKADANG, kita masih bingung sebenarnya apa perbedaan qiyamul lail, shalat tahajud dan shalat malam. Tidak sedikit banyak orang yang menganggapnya sama. Lalu sebenarnya apa bedanya?

Qiyamul lail adalah ibadah yang ditunaikan di malam hari, walau hanya sesaat. Di dalamnya ada shalat, membaca Al-Qur’an dan ibadah lainnya. Disebut qiyamul lail (menghidupkan malam) tidak mesti menghidupkan dengan mayoritas malam.


Dalam Muroqi Al-Falah disebutkan bahwa qiyamul lail yang terpenting adalah menyibukkan malam hari dengan ibadah (ketaatan). Ada juga pendapat lain yang mengatakan sudah disebut qiyamul lail walau hanya sebentar dengan membaca Al-Qur’an, mendengar hadits, berdzikir atau bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.(Dinukil dari Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 34: 117).

Adapun shalat tahajud adalah shalat malam secara khusus. Sebagian ulama menganggap bahwa shalat tahajud adalah shalat malam yang dikerjakan setelah bangun tidur.

Al-Hajjaj bin ‘Amr Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu menyatakan bahwa salah seorang di antara kalian jika bangun tidur lalu melaksanakan shalat malam sampai datang Shubuh, berarti ia telah melaksanakan tahajud. Karena yang dimaksud shalat tahajud adalah shalat setelah tidur.

Dari sini kita dapat melihat bahwa qiyamul lail ternyata memiliki makna lebih umum dari shalat tahajud. Qiyamul lail bisa mencakup shalat malam dan selainnya. Qiyamul lail bisa mencakup shalat yang dikerjakan sebelum dan sesudah tidur.

Sedangkan tahajud yang dimaksud adalah shalat secara khusus. Namun ada dua pendapat dalam hal ini. Ada yang menganggap tahajud adalah shalat malam secara mutlak sebagaimana anggapan kebanyakan ulama. Ada pula ulama yang menganggap tahajud adalah shalat malam yang dilakukan setelah bangun tidur.

Demikian disebutkan dalam Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 2: 232.


Imam Al-Qurthubi misalnya ketika menafsirkan firman Allah Ta’ala,

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji,” (QS. Al-Isra’: 79). Yang dimaksud tahajjud di sini ada kaitannya dengan kata hajada yang berarti tidur malam. Semoga bermanfaat. 



Sumber: Rumaysho / Islampos

Wajib Dibaca! Umat Islam Harus Kaya, Mengapa?

Wajib Dibaca! Umat Islam Harus Kaya, Mengapa?


BOGOR -- Umat Islam harus dan boleh jadi kaya sekaya apapun asalkan mengikuti ajaran Islam. Rektor STEI Tazkia M. Syafi'i Antonio menjelaskan, Muslim boleh sekaya apapun asalkan harta kekayaannya didapat dengan cara halal.


"Bukan dengan riba, zhalim, merusak alam, atau menyogok,"kata dia, dalam Dialog Kebangsaan di forum Days of Islamic Economics Revival (DINAR) 2017 STEI Tazkia, di Aula Al-Hambra, STEI Tazkia, Sentul Kabupaten Bogor pada Kamis (11/5).

Menurutnya, bicara yang haram dan halal jelas. Tapi di antara keduanya ada area meragukan. Siapa yang masuk ke area meragukan, akan jatuh kepada yang haram.

Umat Islam boleh kaya tapi harus rendah hati. Semua hal dari, milik, diawasi, dan akan kembali kepada Allah. Maka seorang Muslim mendedikasikan diri untuk Allah SWT. ''Jangan sampai saat jadi mahasiswa idealis, tapi saat punya jabatan malah lupa,'' kata Syafi'i.

Muslim juga boleh kaya selama ia berbagi. Tidak ada yang iri kalau yang kaya berbagi.

Di sisi lain, harus ada upaya bersama mencerdaskan umat. Sebab salah satu alasan kemunduran ekonomi Islam adalah kesalahan pola pikir.


''Banyak yang merasa cukup dengan miskin dan sabar. Padahal, yang kaya dan sabar lebih dekat ke surga karena dayanya lebih besar,'' ungkap Syafi'i.


Sumber : Republika

Jumat, 12 Mei 2017

SUBHANALLAH! Ternyata, Alasan Jasad Para Syuhada Tak Dapat Membusuk Sudah Dijelaskan dalam Al Qur'an

SUBHANALLAH! Ternyata, Alasan Jasad Para Syuhada Tak Dapat Membusuk Sudah Dijelaskan dalam Al Qur'an


Dr. Abdul Hamid Al Qudhah menguraikan hasil riset ilmiah tentang mikroba dalam buku Al Mikrubat wa Karamatusy Syuhada yang telah diterjemahkan dengan judul Jasad Syuhada Tak Membusuk.


Dimulai dari definisi dan penjelasan mikroba, keajaiban-keajaiban mikroba yang berhasil ditemukan melalui serangkaian riset hingga sarang-sarangnya. Banyak gambar ditampilkan untuk melengkapi dan mendukung data-data dalam buku itu.

Mengutip bersamadakwah.net, Dr. Abdul Hamid mulai menjelaskan mengapa jasad Nabi dan syuhada tidak membusuk.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya menjelaskan bahwa jasad para Nabi tidak akan dimakan (binatang) tanah. Beliau bersabda:

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ عَلَيْهِ السَّلَام وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ أَيْ يَقُولُونَ قَدْ بَلِيتَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْهِمْ السَّلَام

Sesungguhnya yang paling utama di antara hari kalian adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan dan dimatikan. Pada hari ini pula terjadi peniupan sangkakala dan kematian massal. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari ini karena shalawat kalian itu akan diperlihatkan kepadaku.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami akan diperlihatkan kepadamu sedang jasadmu telah lapuk (remuk)” Maka beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan (binatang) tanah memakan jasad para Nabi ‘alaihimus salam” (HR. An Nasa’i dan Ibnu Majah)

Sedangkan mengenai para syuhada, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لَا تَشْعُرُونَ

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (QS. Al Baqarah: 154)

Ayat ini banyak dimaknai bahwa jasad syuhada tidak dimakan mikroba sebagaimana jasad para Nabi. Terlebih ketika banyak ditemukan fakta bahwa jasad syuhada masih utuh. Misalnya jasad syuhada uhud dan mujahidin Palestina yang ditampilkan dalam buku tersebut.

Lalu mengapa mikroba tidak merusak jasad para Nabi dan syuhada? Sebab Allah-lah yang memerintahkan mikroba berbuat demikian.


Allah yang menciptakan mikroba, membuat sunnatullah bahwa tugas mikroba menguraikan makhluk hidup yang telah mati, maka Dia pula yang bisa mengubah sunnatullah itu pada sesuatu yang dikehendakiNya.


Jadi, mikroba adalah makhluk yang sangat patuh kepada Penciptanya,” simpul Dr. Abdul Hamid Al Qudhah.


Sumber : Wajib Baca

Minggu, 07 Mei 2017

KAMU HARUS TAHU! Ini Pesan Imam Masjid Quba untuk Umat Islam, Baca Sampai Tuntas!

KAMU HARUS TAHU! Ini Pesan Imam Masjid Quba untuk Umat Islam, Baca Sampai Tuntas!


Setelah hadir dan memberi tausiyah di Musabaqoh Hafidz Quran Internasional di Jakarta, Imam Masjid Quba, Syeikh Shalih Awad Al Moghamsy melanjutkan safari dakwah ke Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung.

Baca Juga : MUSLIM HARUS BACA! Menag: Resolusi Jihad Bukan Semata Soal Agama, Tapi Cinta Tanah Air

Upaya Pemkab Bangka Tengah mendatangkan Imam Masjid Quba disambut antusias warga Bangka Tengah. Setiba di Bangka Tengah Jumat (5/5), Syeikh Shalih langsung menjadi khotib dan imam shalat Jum'at di Masjid Ar Rahman Kelurahan Dul Kecamatan Pangkalan Baru.

"Kami senang sekali, Imam Masjid Quba, masjid yang pertama kali dibangun Rasulullah bisa berkunjung ke Bangka Tengah, beliau ulama dunia yang sangat bijak," ujar salah warga Bangka Tengah, Ahmad, melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (6/5).

Selanjutnya, Syeikh Shalih mendoakan umat Islam di Indonesia agar diberikan jalan kemudahan dalam menegakkan kalimah Allah SWT. Menurut Shalih, penegakkan kalimah Allah akan semakin membuat dunia penuh kedamaian, dan toleranasi makin terjaga.

Tidak lupa, Shalih yang ceramahnya kerap membuat jamaahnya menangis ini, sempat menyinggung tentang toleransi umat beragama. Imam masjid yang terletak di Madinah ini menegaskan, umat Islam adalah umat yang sangat toleran dan penuh kasih sayang.

"Tasamuh (tenggang rasa) sangat diajarkan Islam. Allah SWT menyuruh kepada manusia, bukan hanya Muslim tapi semua umat manusia. Toleransi yang komprehensif," kata Shalih sebagaimana diterjemahman Ustaz Kasif Heer.

Safari dakwah Syeikh Shalih dilanjutkan ceramah setelah Isya, lalu shubuh berjamaah keesokaan harinya. Menurut Kabag Humas Bangka Tengah, H. Sofyan, Syaikh Shalih sangat terkesan datang ke Bangka dan ingin kembali lagi berkumpul dan makan bersama warga Bangka Tengah.

Baca Juga : Pria Wajib Tahu! Perempuan yang Menemani dari Nol Patut Diperjuangkan, Baca dan Sebarkan!

Jika tidak ada halangan, Pemkab Bangka Tengah akan pula mengundang Imam Masjid Masjid Gaza. Anggota DPD Bangka Belitung, Herry Erfian, yang turut mengikuti acara mengapresiasi program Pemkab Bateng ini. Ia menilai, kedatangan Imam Masjid Quba bisa menjadi penyejuk suasana di Indonesia.


Sumber : Republika

MUSLIM HARUS BACA! Menag: Resolusi Jihad Bukan Semata Soal Agama, Tapi Cinta Tanah Air

MUSLIM HARUS BACA! Menag: Resolusi Jihad Bukan Semata Soal Agama, Tapi Cinta Tanah Air


Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, bahwa resolusi jihad yang dikeluarkan Hadratusyaikh KH Hasyim Asyari tidak semata didasari persoalan agama, tetapi juga kecintaan terhadap Tanah Air.

Baca Juga : KISAH HIKMAH! Kristiane Backer Merasa Tenang Berkat Ayat Suci Alquran, Baca dan SEBARKAN!

Hal ini disampaikan oleh Menag saat menjadi salah satu narasumber pada Seminar Nasional Pemikiran Hadratusyaikh KH M Hasyim Asyari di gedung Nusantara V komplek DPR/MPR RI Senayan Jakarta, Sabtu (6/5). Seminar yang dihelat Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asyari Tebuireng ini mengangkat tema Keislaman dan Keindonesiaan Aktualisasi Pemikiran dan Kejuangan Hadratusyaikh KH M Hasyim Asyari.

Selain Menag, tampir sebagai narasumber Mustasyar PBNU KH. Tolhah Hasan, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Din Syamsudin, Menkopolhukkam Wiranto, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Solahudin Wahid. Seminar diikuti alumni Pesantren Tebuireng yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) Jabodetabek dan perwakilan utusan Ikapete dari propinsi se-Indonesia.

Menurut Lukman, ada dua hal yang mendasari dikeluarkannya Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. Pertama, Hadratusyaikh memandang kemerdekaan Indonesia wajib dipertahankan. Kata dia, pandangan ini terkait kenyataan dan kesadaran bahwa kemerdekaan adalah sesuatu yang mendasar dalam pongamalan nilai keagamaan. "Orang harus merdeka dan kemerdekaan yang sudah diraih harus dipertahankan," ujarnya.

Kedua, Hadratusyaikh memahami Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 adalah pemerintahan yang sah karenanya harus dijaga. "Lagi lagi pemahamannya tidak hanya terkait agama, tapi juga pemerintahan. Beliau mengkaitkan bahwa nilai keagamaan hanya bisa diamalkan dengan baik pada wilayah yang damai dan didalamnya ada pemerintah yang sah," ucapnya.

Akan hal ini, Lukman menilai, KH Hasyim Asyari sebagai sosok yang memiliki wawasan yang sangat luas, tidak hanya yang terkait dengan wawasan keislaman tapi juga wawasan keindonesiaan. Hal itu, menurutnya, tidak terlepas dari perjalanan intelektualnya di beberapa pesantren di Indonesia hingga berguru dengan para ulama Indonesia dan Timur Tengah di Makkah Al Mukarramah.

Menurut Lukman, KH Hasyim Asyari belajar banyak disiplin ilmu, mulai dari fiqih, ushul fiqh, hadis, tafsir-ilmu tafsir dan lainnya yang memperkaya khazanah dan keragaman pandangan. "Jadi wawasan keislaman Hadratusyaikh sangat kaya dan itulah yang berpengaruh ketika beliau pulang lalu memahami realitas Indonesia yang sangat beragam," ujarnya.

Pandangan KH Hasyim Asyari ini tercermin dalam nilai aswaja Nahdlatul Ulama (NU) yang moderat. Teologinya merujuk pada Asyariyah-Maturidiyah yang pahamnya moderat. Fiqihnya salah satu dari empat madzhab yang memuat keragaman dan kekayaan pandangan dalam menghukumi berbagai soal kemasyarakatan.

Baca Juga : Di Mana Letak 12 Mata Air Musa? Wajib Dibaca! SEBARKAN!

"Tasawufnya, selain Imam Junaid al-Baghdadi juga Imam Al Ghazali yang kalau kita dalami adalah representasi dari moderasi," ujarnya.

Menag juga menilai KH Hasyim Asyari sebagai sosok yang memiliki cara pandang untuk menjadikan budaya tidak hanya sebagai wadah tapi juga infrastruktur tempat nilai Islam bisa diterapkan. Untuk itu, budaya tidak sekedar dijaga, tapi juga diisi dengan nilai-nilai Islam.

"Budaya kita yang sangat beragam ini harus dimaknai sebagai kekayaan dan pada budaya itulah nilai Islam bisa dihadirkan," tuturnya.


Sumber : kemenag.go.id / republika

Rabu, 03 Mei 2017

KISAH HIKMAH! Kristiane Backer Merasa Tenang Berkat Ayat Suci Alquran, Baca dan SEBARKAN!

KISAH HIKMAH! Kristiane Backer Merasa Tenang Berkat Ayat Suci Alquran, Baca dan SEBARKAN!


Kristiane Backer adalah mantan presenter di MTV Eropa. Besar di Jerman, ia tumbuh di lingkungan keluarga Protestan. Kemudian pada 1989 Backer pindah ke London untuk mengikuti MTV Eropa.

Sebagai presenter terkenal di dunia hiburan, Backer memiliki banyak hal. Dari kecukupan materi, relasi, dan ketenaran. Ia pernah mewawancarai bintang-bintang terkenal, mulai dari Bob Geldof hingga David Bowie.

Baca Juga : Muslim Harus Tahu! IAIN Palu Ikut Sebarkan Seruan Menag Soal Ceramah, SEBARKAN!

Meskipun memiliki segalanya, Backer masih merasa ada yang kurang di hidupnya. Ia merasa ada yang hilang. Backer mulai menyadari bahwa kekosongan yang ia rasakan tidak dapat terpenuhi  dengan ketenaran, uang, bahkan oleh seorang pasangan.

"Ini adalah dilema bagi saya saat itu. Saya berada di atas panggung dengan 70 ribu  orang bersorak dan seolah-olah saya berada di atas awan. Tapi, saya merasa kesepian," ujarnya.

Saat itu, masih sulit bagi Backer mengakui bahwa yang ia butuhkan adalah dipertemukan dengan penciptanya. Menurut Backer, ia telah gagal mengenal dirinya sendiri walaupun telah banyak membaca buku.

Ia mengaku telah mampu melampaui puncak kariernya, tetapi ia gagal memasuki hatinya sendiri. Dimensi spiritual ini tidak pernah dikejar oleh Backer sampai krisis identitasnya memuncak dan menjadi sangat tak tertahankan.

Perkenalan Backer dengan Islam terjadi melalui bintang olahraga Imran Khan. Saat itu, Imran memainkan musik sufi dan menjelaskan bahwa lirik itu ditujukan untuk Allah.
Sejak saat itu, Backer mengetahui bahwa Allah SWT adalah bahasa Arab untuk Tuhan, pencipta alam semesta. Dan ia juga mulai mengetahui tentang iman dalam Islam. Ia memahami iman inilah yang membuat seorang Muslim menjalani kehidupan dengan tujuan yang jelas.

Untuk menjawab rasa penasaran Backer terhadap Islam, Imran Khan memberi Backer buku tentang Islam dan mengajak Backer bepergian bersamanya ke Pakistan. Backer mengakui, perjalanan menuju Pakistan membuka dimensi baru dalam hidupnya, yakni sebuah kesadaran akan spiritualitas.

Di Pakistan, Backer merasa tersentuh dengan kepribadian Muslim yang ia temui. Menurutnya, Muslim di sana sangat mudah membantu orang lain dan bersyukur walaupun kondisi mereka memprihatinkan.

Ia menemukan bahwa Tuhan memainkan peran penting dalam kehidupan setiap orang. "Tuhan di mana-mana, dalam arsitektur yang indah, dalam musik, dan di hati orang-orang," katanya. Backer menyadari ada perbedaan mencolok antara dunianya dan budaya Pakistan.

Tepat setelah perjalanannya ke Pakistan, Backer menghadiri penghargaan musik MTV di Los Angeles. Ia merasa apa yang ia saksikan begitu palsu. Backer merindukan kehangatan orang-orang yang ia temui di Pakistan.

Pada tahun-tahun berikutnya, Backer terus bepergian bolak-balik ke Pakistan. Selain untuk misi kemanusiaan dan budaya, Backer juga terpikat secara intelektual. Imran memberikan buku-buku tentang Islam yang kemudian mereka bahas secara mendalam.

Doktrin Islam lebih masuk akal baginya. Orang-orang menyembah satu Tuhan, mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri, bayi dilahirkan suci, dan kehidupan ini hanyalah jembatan menuju alam baka.

Ia mengaku merindukan semua stimulasi intelektual ini, ada banyak hal yang bisa ditemukan. Setelah bekerja di MTV, Backer merasa hanya bersenang-senang di tempat kerja.
Saat membaca buku-buku Islam, Backer merasa menemukan fakta-fakta mengejutkan tentang hakikat nabi. Ia baru mengetahui ada begitu banyak kesamaan antara ketiga agama, yaitu Yudaisme, Kristen, dan Islam. Ketiga agama tersebut berasal dari sumber yang sama.

Backer terus mengajukan pertanyaan tentang tujuan hidup dan pertanyaan besar yang ia ajukan hanya mampu dijawab dalam Islam. Ia bahkan mulai melihat industri hiburan dengan mata kritis. Khususnya terkait cara berpakaian para perempuan yang berada di industri tersebut.

Ia menyadari, Islam menghargai perempuan berdasarkan karakter dan perilaku mereka. Bukan hanya penampilan fisik semata. Untuk itu, sering kali ditemukan perbedaan antara perempuan Barat dan perempuan Muslim.

Baginya, pembahasan soal perempuan dalam Islam bukan berkaitan dengan uang, ketenaran, dan dunia mode, melainkan menjadikan Tuhan sebagai tujuan hidupnya.

Backer semakin banyak mengetahui tentang Islam. Ia percaya bahwa Islam telah mengubah hidupnya. Dan bahkan pada saat ia merasa ada banyak tekanan, Backer tetap merasa tenang berkat ayat suci Alquran.

Dalam Alquran dikatakan bahwa Tuhan tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya. Potongan ayat inilah yang menguatkannya. Backer semakin mencintai Islam. Baginya, Islam telah masuk ke dalam hatinya. Akhirnya, Backer memutuskan memeluk Islam pada 1995.
Setelah memeluk Islam, karier Backer segera berakhir. Kontraknya dihentikan karena media Jerman menyampaikan berita negatif tentang Islam. Namun, ia tidak memedulikannya. Ia menganggap hal tersebut sebagai ujian dari Allah. Ia sadar, ujian yang ia terima tidak sebanding dengan apa yang telah ia kerjakan pada masa lalu.

Baca Juga : Di Mana Letak 12 Mata Air Musa? Wajib Dibaca! SEBARKAN!

Sehingga Backer menganggap hal ini merupakan cara Tuhan menghapus dosa-dosanya. Ia mengaku menerima ujian yang diberikan dengan senang hati dan menyerahkannya kepada Allah.

Pada 2009 Kristiane Backer menerbitkan biografi resminya yang berjudul From MTV to Mecca di Jerman. Saat ini, buku tersebut telah diterjemahkan ke bahasa Belanda, Turki, Arab, dan Inggris.

Backer juga mulai aktif dalam kegiatan dialog antaragama dan antarbudaya serta menjadi duta untuk Yayasan Penjelajahan Islam. Ia merasa memiliki peran menjembatani komunitas Muslim dan masyarakat luas.


Sumber  : Republika