Jumat, 05 Mei 2017

Ini Beberapa Tips Cara Menghindari Makanan Haram




TAK sedikit kita jumpai ada orang yang menyatakan: “Yang haram saja susah apalagi yang halal.” Pernyataan ini sangat menyesatkan. Satu ungkapan yang menggambarkan rendahnya kondisi keimanan dan keyakinan mereka terhadap rahmat dan rezeki Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT). Padahal jelas, jumlah makanan yang halal itu lebih banyak dibandingkan dengan yang haram.

Ajaran Islam memerintahkan kepada pemeluknya untuk memilih makanan yang halal serta menjauhi makanan yang haram.  Oleh karenanya, al-Qur’an dan Sunnah telah menetapkan halal atau haram terhadap sesuatu makanan. Jadi, sudah semestinya umat Islam sensitif terhadap status halal sesuatu yang akan dikonsumsinya.

Banyak sekali ayat al-Qur’an yang menerangkan dan menganjurkan umat manusia agar mengonsumsi makanan atau minuman yang halal, seperti disebutkan dalam Surat Abasa [80] ayat 24:

فَلۡيَنظُرِ ٱلۡإِنسَـٰنُ إِلَىٰ طَعَامِهِۦۤ (٢٤)

”Maka hendaklah manusia itu memerhatikan makanannya.” [QS: Abasa [80]: 24]

Allah Subhanahu Wata’ala juga berfirman,

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِى ٱلۡأَرۡضِ حَلَـٰلاً۬ طَيِّبً۬ا وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٲتِ ٱلشَّيۡطَـٰنِ‌ۚ إِنَّهُ ۥ لَكُمۡ عَدُوٌّ۬ مُّبِينٌ (١٦٨)

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi…” (Al-Baqarah [2]: 168).

Setelah mengetahui bahwa yang dihalalkan Allah Subhanahu Wata’ala adalah semua yang baik dan yang diharamkan semuanya pasti buruk, lantas apalagi yang menjadi halangan untuk menghindari yang haram dan hanya mengambil yang halal saja?

Namun, bagi konsumen Muslim dalam hal memilih mana rumah makan yang menyajikan makanan yang kehalalannya terjamin di Indonesia memang agak repot, mengingat jenis rumah makan yang ada sangat banyak dan bervariasi dari mulai warung Tegal, warung Sunda, warung tenda, restoran kecil, restoran besar, restoran fast food, dan masih banyak lagi.



Meskipun demikian, ada beberapa tips atau langkah yang dapat dijadikan pegangan yaitu:

 1.   Ketika kita akan makan di luar rumah kita, pastikan tempat makan, restoran atau rumah makan yang akan kita datangi tersebut dikelola oleh seorang Muslim.

 2.  Hindari tempat makan yang menyajikan masakan yang secara jelas diragukan kehalalannya, seperti produk babi dan minuman keras. Biasanya ada yang secara terus terang menyebutkan menu babinya, seperti ‘sate babi’ dan ‘babi panggang’ dengan tulisan yang jelas dan mudah dibaca. Ada pula yang masih malu-malu menyebutnya dengan berbagai kode seperti B1 (anjing) dan B2 (babi).

3.    Hindari pula makan di rumah makan yang menyajikan masakan halal bercampur dengan masakan haram. Sebab, ada juga rumah makan yang menggunakan peralatan yang sama untuk memasak makanan yang halal dan yang haram.

4.    Jika mau lebih berhati-hati lagi, pastikan rumah makan yang sudah mendapatkan sertifikasi halal dengan memerhatikan ada tidaknya logo Halal MUI yang berwarna hijau, atau logo halal Malaysia, serta nomor registernya. Sebab, rumah makan tersebut sudah tidak perlu diragukan lagi kehalalan makanan dan minuman yang disajikannya.

5.    Tidak ada salahnya bertanya secara sopan dan baik untuk memastikan bahwa rumah makan yang kita datangi tidak menyajikan masakan yang diragukan kehalalannya. Sebagai contoh, kita dapat bertanya “apakah dalam pembuatan masakan di tempat makan ini menggunakan ang ciu?”, jika jawabannya “ya” maka kita katakan “terima kasih, maaf saya tak jadi makan di tempat ini,” lalu kita meninggalkan restoran tersebut.

6.    Jika sedang di luar negeri, pastikan bahwa restoran yang kita pilih itu dikelola oleh Muslim. Atau kita pergi mencari warung kebab, dan restoran India atau Pakistan yang menjual makanan halal. Selain itu, bisa juga kita ke supermarket yang ada rak-rak khusus menjual makanan berlabel halal.

7.    Selain itu, jika kita hendak membeli suatu produk perhatikan merk dagang dan perusahaan pembuat (pabrik) yang tercantum di kemasan produk. Biasanya ada beberapa perusahaan yang sudah mendapatkan sertifikat halal, tapi pada kemasan produk paling akhir logo halalnya belum dicantumkan. Perusahaan yang sudah bersertifikat halal bisa ditelusuri di situs www.halalguide. info.

8.    Ketika membeli sebuah produk, yang penting untuk diperhatikan juga yaitu adakah yang merupakan produk turunan hewan yang perlu diwaspadai, biasanya menggunakan istilah-istilah tertentu.

9.    Jika kita mau sedikit repot, maka lebih baik membawa bekal makanan atau minuman dari rumah yang dimasak sendiri oleh kita. Ini jelas lebih aman.*

Rep: Dadang Kusmayadi

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar