Naudzubillah! Tujuan Bom Kampung Melayu Dinilai Ingin Indonesia Terus Gaduh |
JAKARTA -- Aksi bom bunuh diri terjadi di Terminal Bus
Kampung Melayu Rabu (24/5) malam, semakin mempertegas adanya pihak-pihak yang
ingin Indonesia terus gaduh dan tidak aman. Setelah suasana politik identitas
yang belakangan semakin tajam, ada pihak yang berusaha memanfaatkan kesempatan
ini.
Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas
Padjadjaran, Bandung, Muradi menilai hal inilah yang sedang diupayakan beberapa
pihak yang politik identitas ini berimplikasi negatif bagi bangsa Indonesia.
"Saya meyakini bahwa pelaku hanya sekedar memanfaatkan momentum menguatnya
sentimen politik identitas untuk kepentingan dan agenda yang lebih besar," kata Muradi, Kamis
(25/5).
Ia menganggap aksi keji bom bunuh diri di kawasan terminal
Kampung Melayu tersebut memiliki agenda yang kurang lebih sama dengan yang
diagendakan di sejumlah negara, yakni Manchester, Bangkok, serta aksi okupasi
wilayah oleh ISIS di Marawi, Philipina Selatan. Menurutnya, sentimen politik
identitas yang sempat mengharu birukan ruang publik dan elite politik nasional,
jika tidak segera disudahi, maka akan berimplikasi negatif bagi eksistensi
berbangsa dan bernegara. Hal ini dikarenakan organisasi teror telah
memanfaatkan cela itu untuk kepentingan mereka.
Setidaknya, menurut dia, hal ini harus menjadi hal penting
yang segera direspon publik, elite politik dan pemerintah. Karena itu, langkah
yang harus dilakukan publik adalah memastikan semangat politik identitas yang
selama ini menguat harus diarahkan pada hal yang positif.
Yakni politik identitas dengan penegasan pada toleransi, dan
bahu membahu menjaga entitas dan identitas keindonesiaan. Karena dengan
semangat itu, peluang kelompok dan jaringan teroris yang ada menjadi kehilangan
momentum dan tidak lagi mendapatkan tempat di bumi Indonesia.
Salah satu cara melawan radikalisme dan terorisme adalah
dengan menekankan kepercayaan pemerintah dan aparat keamanan mampu memberantas
radikalisme dan terorisme. Sehingga dengan penekanan itu, ia yakin pemerintah
dan aparat keamanan, khususnya polri akan bertugas dan bertindak tegas dalam
menjaga warganya dan menjaga keindonesiaan dari ancaman radikalisme dan
terorisme.
Bom bunuh diri di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur
pada Rabu malam telah menewaskan tiga personil Polri dan dua orang terduga
teroris. Aksi bom bunuh diri ini menargetkan aparat kepolisian yang sedang
mengamankan aksi pawai obor jelang
Ramadhan. Beberapa warga dan polisi ikut terluka dari aksi yang keji ini, dan
kini dalam penanganan medis di beberapa rumah sakit setempat.
Sumber : Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar