Pasti Seru dan Heboh, Jika Luhut dan Amien Debat |
Urusan jadi tidaknya proyek reklamasi di teluk Jakarta
tampaknya bakal menarik disimak. Pemerintah pusat di bawah komando Luhut
Panjaitan ingin melanjutkan proyek tersebut. Adapun Gubernur DKI Jakarta
terpilih Anies Baswedan akan menghentikan proyek tersebut. Sudah jauh-jauh
hari, Luhut menantang para penentang reklamasi untuk adu data dan fakta.
Menurut dia, pihak yang menolak reklamasi akan diberikan kesempatan berbicara
dalam sebuah diskusi ilmiah.
Gayung bersambut. Wagub terpilih Sandiaga Uno siap meladeni
tantangan Luhut. Terbaru, tantangan juga datang dari Amien Rais. Tak main-main
tantangannya. Kata Amien, siapa yang kalah harus tiarap. Kalau perlu, adu data
digelar dalam waktu dua minggu ini.
Nah, Luhut kembali memberikan jawaban soal reklamasi ini.
Dia mengatakan, hasil kajian dan data reklamasi Teluk Jakarta baru akan
diumumkan setelah Hari Raya Idul Fitri, Juli 2017. “Akan diumumkan setelah
Lebaran,” kata Luhut setelah menghadiri forum Prakarsa Sabuk dan Jalan sutra
atau Belt and Road Initiative (BRI) di Beijing, China, seperti dikutip dari
keterangan tertulis Humas Kemenko Kemaritiman, kemarin.
Data yang akan disampaikan itu merupakan kajian dari Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) atas reklamasi Teluk Jakarta.
Menurut Luhut, penjelasan data bertujuan menjawab permintaan dari sejumlah
pihak terkait reklamasi.
“Ya, kalau memang menurut kajian mereka tidak perlu
dilanjutkan, silakan saja. Itu hak mereka,” jawabnya.
Sehari sebelumnya, eks Ketua MPR Amien Rais secara terbuka
menantang Luhut Panjaitan untuk debat dan adu data soal reklamasi. Kata Amien,
jika reklamasi terbukti bermanfaat untuk masyarakat, dia mengaku kalah. “Kalau
data Pak Luhut reklamasi mengurangi banjir betul, ya sudah saya tiarap,” kata
Amien, saat menjadi pembicara dalam seminar bertema stop reklamasi teluk
Jakarta di gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Amien menyatakan, program reklamasi harus segera dihentikan
atau moratorium. Baginya, pemerintah mempunyai pemikiran yang salah jika
reklamasi menjadi solusi atas masalah laten banjir yang kerap melanda ibu kota.
Justru, katanya, reklamasi dapat memberikan efek kerusakan lingkungan lebih
parah. Menurutnya, dalih reklamasi untuk mengantisipasi banjir yang dimiliki
pemerintah bertolak belakang dengan yang dimiliki oleh sejumlah aktivis yang
menentang reklamasi.
Reklamasi, ujar Amien, sejatinya bukan untuk kepentingan
Jakarta dan negara. Dia menuding, proyek reklamasi dikerjakan sejumlah
pengembang hanya untuk kepentingan Negeri China. Lebih tajam lagi, Amin
menuding program ini sudah menjadi ladang suap oknum pejabat. Berdasarkan
informasi yang diterimanya, ada pejabat yang menerima dana dari pengembang
sebesar Rp 10 triliun untuk mendukung reklamasi tersebut.
Seusai acara, Amien kembali menjelaskan kepada awak media
ihwal tantangan debatnya itu terhadap Menteri Luhut. Bahkan, dia mengatakan
sejumlah rekannya yang senada menolak reklamasi sudah siap adu argumentasi
dengan pemerintah ihwal ini.
Baca Juga : Kamu Harus Tahu! Ini Perbedaan Qiyamul Lail Shalat Tahajud dan Shalat Malam, Baca Sampai Tuntas!
“Secara sangat lugas dan cukup kesatria Pak Marwan Batubara
dan tim Pak Muchlis, kemudian tokoh-tokoh nelayan, Pak Bintang Pamungkas dan
lain-lain, itu bersedia dengan senang hati bagaimana Pak Luhut dengan timnya
itu adu data, adu kesahihan, apa legalitas itu kemudian manfaat dan
sebagainya,” katanya.
Bahkan, dia memberikan batas waktu dua pekan untuk
pemerintah bersiap diri untuk melakoni debat terbuka. “Kami kasih waktu dua
minggu. Kami hargai Pak Luhut, kita bicara baik-baik manfaat dan mudarat kita
tinjau dari segala segi. Kedaulatan negara kita ini dijual apa nggak,” ujar
Amien.
Sumber : opinibangsa.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar