Tampilkan postingan dengan label Nasihat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nasihat. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 Mei 2017

Kamu Harus Tahu! Tertekan dan Hidup Terasa Sangat Berat? Baca Doa ini!

Kamu Harus Tahu! Tertekan dan Hidup Terasa Sangat Berat? Baca Doa ini!


Hidup manusia itu tidak semulus yang kita kira. Pasti akan ada liku-liku yang harus kita jalani dengan sepenuh hati. Namun, ada kalanya kita mengalami masalah yang bertubi-tubi. Hingga kita merasa tidak mampu lagi untuk menanganinya.


Jkika kondisi itu terjadi, seorang muslim harus bisa mencari jalan keluarnya. Salah satu caranya yakni dnegan meminta kepada Allah. Dianjurkan juga duntuk bersabar dan memanjatkan doa ini yang terkandung dalam Surat Al-Baqarah Ayat 286.

“Rabbanaa laa tu’aakhidznaa in nasiinaa au akhtha’naa. Rabbanaa wa laa tahmil ‘alainaa ishran kamaa hamaltahuu ‘alaa alladziina min qablina. Rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thaa qatalanaa bihi. Wa’fu’annaa, waghfirlanaa, warhamnaa, anta maulaanaa fanshurnaa ‘alaa al-qaumi al-kaafiriin.”


Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat, sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”



Sumber : wajib baca

Rabu, 10 Mei 2017

Para Suami, Jangan Jadi Dayyuts, Lindungi Keluargamu Dari Siksa Neraka

  Yes  Muslim  - Islam menganjurkan agar kesalehan seseorang hendaknya mampu memberikan pengaruh positif bagi orang di sekitarnya, terutama anggota keluarga yang berada dalam tanggung jawabnya. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (QS. At-Tahrim ayat 6)

Para Suami, Jangan Jadi Dayyuts, Lindungi Keluargamu Dari Siksa Neraka


Bila seorang kepala rumah tangga mengabaikan perilaku maksiat yang dilakukan keluarganya, maka ia pun akan terkena hisab atas kelalaiannya. Meski ia secara personal rajin beribadah, maka dikarenakan kealpaannya melakukan amar makruf nahi munkar di tengah keluarga akan menyeretnya ke neraka.

Terkait dengan hal ini, ada sebuah riwayat hadits berikut:

ﺛَﻼَﺛَﺔٌ ﺣَﺮَّﻡَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟﻰَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻣُﺪْﻣِﻦُ ﺍﻟْﺨَﻤْﺮِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻕُ ﻭَﺍﻟﺪَّﻳُّﻮْﺙُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﻘِﺮُّ ﺍﻟْﺨَﺒَﺚَ ﻓِﻲ ﺃَﻫْﻠِﻪِ
“Tiga golongan yang Allah mengharamkan surga atas mereka, pecandu bir, anak yang durhaka kepada orang tuanya, dan dayyuts yang membiarkan kemaksiatan pada istrinya (keluarganya)” (Shahih At-Targhib wat Tarhib No. 2512)

Dalam hadits tersebut muncul istilah dayyuts. Istilah ini berlaku bagi kepala rumah tangga yang hatinya tidak terusik bila istri maupun anaknya berbuat maksiat. Dalam fatawa Asy-syabakiyah nomor 84151 disebutkan :

ﻓﺎﻟﺪﻳﻮﺙ : ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻐﺎﺭ ﻋﻠﻰ ﺃﻫﻠﻪ ﻭﻣﺤﺎﺭﻣﻪ ﻭﻳﺮﺿﻰ ﺑﺎﻟﻤﻌﺼﻴﺔ ﻭﺍﻟﻔﺎﺣﺸﺔ

“Dayyuts adalah suami yang tidak cemburu (tidak risih/membiarkan) anggota keluarganya melakukan keharaman dan ia ridha dengan maksiat tersebut (tidak ada rasa tidak senang).”

Sebagai contoh, seorang suami tidak mencegah atau menasehati istrinya berbusana ketat dan membuka aurat saat keluar rumah sehingga banyak orang yang melihat kecantikan istrinya. Atau, seorang ayah membiarkan putrinya pergi berkencan bersama laki-laki non mahromnya sehingga terjebak dalam pacaran sampai perzinaan.

Misal lagi, seorang ayah yang membiarkan anak laki-lakinya bergaul dengan para preman ahli maksiat, sehingga putranya pun ikut terjerumus dalam kenakalan remaja. Naudzu billah min dzalik.

Normalnya, seorang kepala rumah tangga menginginkan kebaikan menghiasi akhlak istri serta anak-anaknya. Oleh karena itu, ia dengan sekuat tenaga harus mendidik mereka serta mengarahkan mereka ke jalan yang benar, bukannya membiarkan mereka terjerumus dalam maksiat. 

Para suami adalah pemimpin bagi para wanita dalam rumah tangga. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :

 ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﻗَﻮَّﺍﻣُﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ ﺑِﻤَﺎ ﻓَﻀَّﻞَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑَﻌْﻀَﻬُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﻌْﺾٍ ﻭَﺑِﻤَﺎ ﺃَﻧْﻔَﻘُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﻮَﺍﻟِﻬِﻢْ 

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka ” (QS an-Nisaa’: 34).

Sebagai seorang kepala rumah tangga, para suami tentu akan ditanyakan perihal kelakuan anggota keluarga yang menjadi tanggung jawabnya di akhirat kelak. Bila istrinya melakukan maksiat, maka suami juga akan ditanya dan diminta pertanggung jawaban, apakah ia berusaha mencegah atau hanya membiarkan saja.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

كلكم راع، وكلكم مسئول عن رعيته، فالأمير راع، وهو مسئول عن رعيته، والرجل راع على أهل بيته، وهو مسئول عنهم، والمرأة راعية على بيت بعلها وولده، وهي مسئولة عنهم، والعبد راع على مال سيده، وهو مسئول عنه، فكلكم راع ومسئول عن رعيته

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Pemimpin negara adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang wanita adalah pemimpin bagi anggota keluarga suaminya serta anak-anaknya dan ia akan ditanya tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya" (HR. Bukhari dan Muslim).

Semoga kita mampu melakukan amar makruf nahi mungkar di tengah keluarga sehingga tercipta keluarga yang taat serta berusaha menghindari maksiat. Amin.


Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Berbagi informasi bermanfaat juga termasuk amal loh .... Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News


ADA BERITA MENARIK ! 
SCROLL KE BAWAH ! 


Sumber | republished by Yes Muslim - Portal Muslim Terupdate !

Yuk Belajarlah Memaafkan, Agar Badan Jadi Sehat !

Siapa sih yang tidak mau sehat? Nah untuk itu bila kita ingin hidup sehat tentu kita harus belajar memaafkan. Menurut penelitian memaafkan bisa mendatangkan manfaat kesehatan. Siapa di antara kita yang tidak pernah melakukan kesalahan? Tentu siapa pun kita pasti ada melakukan kesalahan, kekhilafan dan kealpaan. Tak pelak manusia itu pulalah yang menjadi tempat bersemayam sebuah kesalahan. Memaafkan sebuah kesalahan kepada orang lain memang salah satu cirri-ciri orang yang bertaqwa. Dan selain itu memaafkan juga menjadikan badan kita sehat.




MEMAAFKAN bukan berarti melupakan peristiwa buruk atau menyakitkan, tapi memberi kesempatan diri sendiri untuk menghapus rasa kesal dan perasaan dendam pada orang lain.
Dengan demikian, rasa marah dan tekanan yang mengganggu dan mendominansi emosi kita dapat ditekan dan diredakan. Akibatnya, pikiran jadi lebih tenang dan jauh dari stres.

Peneliti menemukan bahwa orang yang marah mengalami peningkatan tekanan darah jauh lebih besar dibanding orang yang mudah memaafkan. Kasus ini dibuktikan peneliti dari University of California, San Diego tahun 2012 di mana ditemukan bahwa orang-orang yang bisa melepaskan kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang lain cenderung lebih rendah risikonya mengalami lonjakan tekanan darah.

Peneliti meminta lebih dari 200 relawan untuk memikirkan saat temannya menyinggung perasaan. Setengah dari kelompok diperintahkan untuk berpikir mengapa hal tersebut bisa membuatnya marah, sedangkan yang lainnya didorong untuk memaafkan kesalahan tersebut.

Sebelumnya, sebuah jurnal ilmiah Explore (Mei 2005, Vol.1, No. 3) menurunkan tulisan Worthington Jr, pakar psikologi di Virginia Commonwealth University, AS. Worthington meneliti hubungan antara memaafkan dan kesehatan.

Bukti menunjukkan, sikap memaafkan mendatangkan manfaat kesehatan, baik yang memaafkan maupun yang dimaafkan. Dengan menggunakan tekonologi canggih, terungkap perbedaan pola gambar otak orang pemaaf dan yang tidak memaafkan.

Ternyata, orang yang tidak memaafkan terkait erat dengan sikap marah. Pada orang seperti ini, berdampak pada penurunan fungsi kekebalan tubuh. Mereka yang tak suka memberi maaf, aktivitas otaknya sama dengan orang yang sedang stres, marah, dan agresif.

Ada ketidaksamaan aktivitas hormon dalam darah si pemaaf dibandingkan darah si pendendam (si pemarah). Pola hormon dan komposisi zat kimia dalam darah orang yang tidak memaafkan bersesuaian dengan pola hormon emosi negatif yang terkait dengan keadaan stres. Sikap tidak memaafkan cenderung membuat kekentalan darah lebih tinggi. Itu yang membuat dampak buruk pada kesehatan. Misalnya, pada raut wajah, dan detak jantung.

Sikap tidak memaafkan juga menyebabkan otot alis mata tegang dan daya hantar kulit lebih tinggi, demikian juga tekanan darah. Sebaliknya, sikap memaafkan meningkatkan pemulihan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Sementara itu, rasa dendam justru mempengaruhi sistem kardiovaskular dan saraf. Dalam sebuah penelitian, orang yang fokus pada dendam pribadi, memiliki tekanan darah dan detak jantung, dan peningkatan ketegangan otot. Hal ini ditambah dengan perasaan menjadi kurang terkendali. Namun ketika seseorang berhasil memaafkan orang yang telah menyakiti mereka, banyak dari mereka justru mengatakan merasa lebih positif dan terlihat lebih tenang dan santai.

“Memaafkan orang-orang yang menyakiti Anda dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik Anda,” demikian kutip artikel yang dimuat di Harvard Women’s Health Watch, bulan Januari 2005.

Harvard Women’s Health Watch membahas berikut 5 dampak kesehatan yang positif dari perilaku memaafkan yang telah dipelajari secara ilmiah:

Pertama, mengurangi stress
Para peneliti menemukan bahwa perasaan dendam menempatkan tubuh Anda melalui strain yang sama sebagai peristiwa gangguan stres paling utama: Otot tegang, tekanan darah meningkat dan keringat meningkat.
Kedua, kesehatan Jantung lebih baik
Satu studi menemukan hubungan antara seseorang memaafkan dan peningkatan tekanan darah, denyut jantung dan penurunan beban kerja untuk jantung.
Ketiga, hubungan yang lebih kuat
Studi tahun 2004 menunjukkan bahwa perempuan yang mampu memaafkan pasangan mereka dan merasa baik hati terhadap mereka bisa menyelesaikan konflik secara lebih efektif.
Keempat, mengurangi rasa sakit
Sebuah studi kecil pada orang dengan sakit punggung kronis menemukan bahwa orang-orang yang berlatih meditasi yang berfokus pada menekan kemarahan bisa mengurangi rasa nyeri.
Memiliki hati yang mampu memaafkan dapat menurunkan baik emosional dan rasa sakit pada fisik, demikian menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duke University Medical Center.
Kelima, lebih sehat
Ketika Anda memaafkan seseorang, akan membuat diri Anda lebih bahagia. Salah satu survey menunjukan bahwa orang yang berbicara tentang memaafkan selama sesi psikoterapi mengalami peningkatan yang lebih besar disbanding mereka yang tidak.
Islam adalah agama yang telah menyiapkan perangkat pada umatnya dalam hidup, termasuk urusan marah dan dendam.
Dala Al-Quran Allah Subhanahu Wata’ala sering memuji orang-orang yang mampu menahan amarahnya: “Dan orang-orang yang menahan amarahnya.” (QS: Ali ’Imran: 134)
Demikian pula Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam telah menegaskan bahwa orang yang mampu menahan dirinya di saat marah dia sejatinya orang yang kuat dan mendapat jaminan surga.
لَيْسَ الشَّدِيْدُ باِلصُّرْعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
Orang yang kuat bukan yang banyak mengalahkan orang dengan kekuatannya. Orang yang kuat hanyalah yang mampu menahan dirinya di saat marah.” (HR. Al-Bukhari no. 6114)
Rasululla mengatakan, “Sayangilah –makhluk– maka kamu akan disayangi Allah, dan berilah ampunan niscaya Allah akan mengampunimu.” (dalam Shahih Al-Adab Al-Mufrad no. 293)
Membalas dalam Islam diperbolehkan (asal adil), namun tindakan memafkan itu jauh lebih baik.
وَجَزَاء سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS: Asy-Syura [42]: 40)

Demikian itulah tadi sedikit penjelasan yang sangat penting untuk Anda ketahui mengenai memaafkan kesalahan orang lain, memaafkan memang suatu hal yang sulit namun bukan berarti dalam memaafkan kesalahan tersebut bisa melupakan sebuah peristiwa yang buruk maupun menyakitkan, namun kita memaafkan kesalahan orang tersebut untuk memberi kesempatan diri sendiri untuk menghapus rasa kesal dan kadang merasa dendam pada orang lain. Untuk itu mulai saat ini belajarlah memaafkan kesalahan orang lain, untuk yang ingin badan jadi sehat. Semoga informasi apa yang telah kami bahas di atas bisa berguna dan bermanfaat untuk Anda. Nah untuk Anda yang mau sehat? Belajarlah memaafkan mulai hari.
Sumber : hidayatullah.com


Jika artikel ini bermanfaat, bagikan ke orang terdekatmu. Bagikan informasi bermanfaat juga termasuk amal ho.... Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News


Sumber | republished by Yes Muslim - Portal Muslim Terupdate !

Inilah Adab Jika Bermimpi, Jangan Semua Mimpi Engkau Ceritakan Kepada Mereka!



  Yes  Muslim  - Dari Abu Hurairahradhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الرؤيا ثلاث حديث النفس وتخويف الشيطان وبشرى من الله


Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.” (HR. Bukhari 7017)

Mimpi dapat dialami oleh setiap orang, baik seorang Nabi maupun manusia biasa. Adakalanya mimpi itu berisi kejadian yang bercampur aduk, kalut, kusut dan tidak tentu ujung pangkalnya. Hal seperti itu dalam Alquran disebut Adgatsu Ahkimin (mimpi-mimpi kacau). Ada juga mimpi berisi kejadian yang terasa diluar mimpi, yaitu sesuatu yang mungkin terjadi atau merupakan peristiwa yang lazim dialami, mimpi seperti itu ada kalanya betul-betul menjadi kenyataan persis seperti apa yang disampaikan. Hal ini biasa disebut Ru’ya Shodiqoh.


Pada masa Kota Makkah dikuasai Musyrikin Quraisy, Rosulallah SAW pernah bermimpi bahwa beliau pergi ke kota itu bersama kaum muslimin untuk melakukan umroh, thowaf, sa’i dan bercukur, kemudian ternyata mimpi tu menjadi kenyataan beliau dan umat islam dapat masuk kota Makkah seperti dalam mimpinya.

Mimpi adalah sesuatu yang terlihat atau di alami manusia pada waktu tidur. Mimpi yang di alami seseorang adakalanya benar atau tidak benar. Mimpi bukannya hanya di alami manusia awam, akan tetapi para Nabi pun mengalami mimpi.

Mimpi yang di alami seseorang ada yang sifatnya menyenangkan adakalanya menakutkan dan menyedihkan. Misalnya mimpi ketemu orang yang kita sayangi, mimpi ketemu makhluk yang kita takuti dan lain sebagainya. Mimpi orang awam kebanyakan karena campur tangan syaitan.Sedangkan mimpi para Nabi dan Rasul adalah merupakan mimpi petunjuk, pertanda atau wahyu dari Allah swt. Sebagaimana di jelaskan dalam Al-Qur’an, yang artinya,

إِذْ يُرِيكَهُمُ اللَّهُ فِي مَنَامِكَ قَلِيلًا ۖ وَلَوْ أَرَاكَهُمْ كَثِيرًا لَّفَشِلْتُمْ وَلَتَنَازَعْتُمْ فِي الْأَمْرِ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ سَلَّمَ ۗ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

(Ingatlah) ketika Allah memperlihatkan mereka di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. Dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka (berjumlah) banyak tentu kamu menjadi gentar dan tentu kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang ada dalam hatimu.” (QS. Al-Anfal : 43)

Dalam ajaran agama Islam mimpi yang di alami diwaktu tidur, tidak dibenarkan menceritakannya kepada orang lain. Apakah mimpi yang benar atau mimpi yang tidak benar. Ini penjelasaan dua mimpi tersebut.

1. Mimpi yang Baik Atau Benar


Ketika seseorang mengalami mimpi yang benar, hendaklah ia memuji Allah dan memohon kepadanya agar merealisasikannya dan jangan menceritakan kepada orang lain kecuali kepada orang yang di cintainya dan mencintainya.

Oleh sebab itu ketika, Nabi yusuf bermimpi melihat matahari, bulan, dan sebelas bintang bersujud kepadanya, ia menceritakannya kepada bapaknya.

Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Yusuf : 5)

Dari Abu Qatadah Ra, mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

Mimpi yang benar berasal dari Allah, sedangkan mimpi yang merupakan bunga tidur berasal dari syaitan. Jika diantara kamu bermimpi sesuatu yang disukainya, hendaklah ia tidak menceritakannya kecuali kepada orang yang dicintainya. Tetapi jika ia bermimpi sesuati yang di bencinya, maka hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah dari keburukannya dan dari keburukan syetan, dan supaya meludah tiga kali serta tidak menceritakannya kepada siapa pun. Sesungguhnya mimpi tersebut tidak akan membahayakan.” (HR Muttafaq ‘alaih)

Berdasarkan firman Allah SWT. dan hadits Rasulullah tersebut, ketika seseorang mengalami mimpi yang benar, hendaknya ia memuji Allah dan memohon kepadanya agar merealisasikannya dan jangan menceritakannya kepada orang lain kecuali kepada orang yang ia cintai dan mencintainya.

Menceritakan mimpi yang benar terhadap orang yang dicintai tujuannya supaya ia berbahagia dengan kebahagian tersebut dan mendoakan agar mendapat kebaikan tersebut.

Kita dilarang untuk menceritakan mimpi benar kepada orang yang tidak kita cintai atau menyukai kita. Supaya ia tidak mengganggu arah mimpi tersebut dengan pentakwilan yang berdasarkan hawa nafsu, atau berusaha menghilangkan nikmat Allah SWT. karena dengki kepadanya.

2. Mimpi yang Tidak Benar


Mimpi yang tidak benar atau buruk berasal dari syaitan. jika seseorang mengalami mimpi buruk dilarang juga menceritakannya kepada orang lain. Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda,

Jika salah seorang kalian melihat mimpi buruk maka hendaklah ia bangkit melaksanakan shalat dan jangan ia ceritakan kepada orang-orang,” (HR Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari Abu Usamah, ia berkata, “Aku pernah melihat sebuah mimpi yang membuat aku sakit hingga aku mendengar Qatadah berkata, ‘Aku pernah melihat sebuah mimpi yang membuat aku sakit hingga aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,



Mimpi baik berasal dari Allah. Jika salah seorang kalian melihat apa yang kalian sukai maka janganlah ia ceritakan mimpi tersebut kecuali  kepada orang yang menyukainya saja dan jika ia melihat mimpi yang tidak ia sukai maka hendaklah ia meminta perlindungan kepada Alloh dari kejahatan mimpi tersebut dan dari kejahatan syaitan, kemudian meludah lah tiga kali dan jangan ia ceritakan kepada siapapun, sebab mimpi itu tidak akan mendatangkan kemudharatan,” (HR Bukhori dan Muslim).

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a,

Bahwasanya Rasulullah SAW didatangi seorang Arab Badui dan berkata, ‘Aku bermimpi bahwa kepalaku dipenggal lalu akui mengikuti kepalaku yang menggelinding.’ Kemudian Nabi saw. mencela Arab Badui tersebut dan bersabda, ‘Jangan engkau ceritakan kisah syaitan yang mempermainkanmu disaat engkau tidur,” (HR Muslim).

Berdasarkan hadits Rasulullah SAW di atas, ketika seseorang mengalami mimpi buruk, maka tidak dibolehkan juga menceritakannya kepada orang lain. Sebab ditakutkan orang lain akan mentakwilkan dengan caranya masing-masing sehingga menimbulkan kegelisahan dan rasa takut bagi orang yang mimpi buruk tersebut.

Akan tetapi Rasulullah menganjurkan bagi yang melihat mimpi yang buruk atau tidak ia sukai, hendaklah ia melaksanakan apa yang tercantum dalam sunnah untuk mengusir was-was dan menolak tipu daya syaitan.

Yaitu: melaksanakan shalat, memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan mimpi dan kejahatan syaitan, meludah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali dan mengubah posisi tidur dari posisi semula.

Apabila kita bermimpi baik, dianjurkan untuk tetap memiliki sangka yang baik kepada Allah, dengan disertai harapan yang baik dan tidak usah menakwilkan mimpi tersebut, karena kita bukan ahlinya, dan hal itu boleh diceritakan kepada yang orang lain.

Demikian juga bila kita bermimpi yang buruk, berprasangka yang baik kepada Allah tidak boleh lepas, jangan terpengaruh dengan mimpi buruk itu, karena hal tersebut gangguan dari Syetan, hendaknya tidak menceritakannya kepada siapapun, yakinkan pada diri kita bahwa hal itu tidak akan ada pengaruhnya, dan bukan pertanda suatu keburukan, oleh karena itu diperintahkan untuk berlindung kepada Allah dari gangguan syetan.

Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Berbagi informasi bermanfaat juga termasuk amal loh .... Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News


ADA BERITA MENARIK ! 
SCROLL KE BAWAH ! 


Sumber | republished by Yes Muslim - Portal Muslim Terupdate !

Jangan Sampai Tak Sadar, Bisa Jadi Kamu Wajib Syahadat Lagi Ketika Sudah Begini!





  Yes  Muslim  - Sebagai umat Muslim yang dianjurkan untuk kapan pun dan dimana saja mengingat perihal dosa dan juga kesalahan di dunia agar berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi, maka salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan adalah dengan senantiasa mengingat Allah SWT setiap harinya. Oleh karena itu pulalah, kita sebagai manusia tak boleh berpikiran buruk tentang Allah SWT apalagi sampai menyekutukannya.



Mungkin jika banyak yang berdalih menyekutukan Allah SWT, adalah mereka yang menyimpang dari agama Islam dan juga menyembah selain Dia, maka bisa jadi secara tak sadar ada beberapa orang yang malah mampu membuat tipis Imannya. Bahkan bisa jadi Allah SWT cemburu karena hal sepele tersebut. Sungguh mengerikan bukan?

Lantas, apa hal yang tak sadar dan dianggap biasa tersebut, malah harus dihindari karena bisa mendatangkan keburukan?

إِنَّ اللَّهَ يَغَارُ، وَغَيْرَةُ اللَّهِ أَنْ يَأْتِيَ المُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ اللَّهُ

Sesungguhnya Allah merasa cemburu. Dan seorang mukmin pun merasa cemburu. Adapun kecemburuan Allah itu akan bangkit tatkala seorang mukmin melakukan sesuatu yang Allah haramkan atasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dewwasa kini, banyak sekali film-film yang menampilkan kebudayaan dan juga kultur dari negara yang memang sudah ada dari zaman dahulu. Mengetahui hal tersebut, maka masuklah film yang mencantumkan hal sehari-hari. Semisal saja film seri dari India yang saat ini populer di televisi, dimana sangat patut untuk mendapat perhatian.

Pasalnya, banyak di antara masyarakat Indonesia yang notabene beragama Islam, terpengaruh dengan kebiasaan berucap kalimat ‘Bantu Kami Dewa’ atau ‘Hanya Dewa Yang Tahu Akhirnya’, yang dampaknya tentu saja, membahayakan akidah serta keimanan sebagai seorang muslim. Mungkin saja mereka yang muslim mengucapkan kalimat tersebut hanya karena bergurau ataupun seloroh yang jika diartikan tak ada maknanya. Namun ketahui pula, jika semisal saja ada masalah yang menghampiri dan tak sadar mengucapkan hal tersebut karena sudah terbiasa, bagaimana?

Dalam Islam sendiri, sangat tegas melarang untuk menyembah dan menyeru meminta pertolongan kepada selain Allah, Tuhan sekalian alam. Untuk itu, apabila anda pernah bahkan tanpa sengaja maupun disengaja, mengucapkan kalimat tersebut, hendaklah memperbaharui lagi syahadat.

Lagipula, Rasulullah shallallahualaihiwasallam dalam hadits berpesan bahwa setiap muslim memang patutlah senantiasa memperbaharui iman mereka dengan mengucapkan kalimat tayibah yaitu ‘la ilaha illallah’ serta syahadat.




Banyak sekali yang keceplosan ikut-ikutan latah berucap kata-kata ‘tolong kami dewa’, ingatkan mereka yang sering mengatakan hal tersebut agar menjadi lebih baik. Dengan begitu semoga kita terhitung mendapat kebajikan yang banyak karena menyelamatkan akidah, setidaknya ikut andil dalam berusaha saling ingat-mengingatkan. Ayo berubah menjadi lebih baik, dan jangan sampai apa yang terlihat dan dianggap biasa malah jadi bisa melemahkan iman kita dan ikut terbawa arus karena terbiasa itu tadi.

Semoga Allah SWT menjadikan kita semua sebagai orang-orang yang mengerti dan mampu memilah mana yang cukup dan mana yang bisa diteruskan, serta menjadikan kita semua lebih baik lagi dari hari ini, esok, dan seterusnya.

Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Berbagi informasi bermanfaat juga termasuk amal loh .... Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News


ADA BERITA MENARIK ! 
SCROLL KE BAWAH ! 


Sumber | republished by Yes Muslim - Portal Muslim Terupdate !